Apa itu coaching? Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach (guru) memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (murid). Coaching merupakan salah satu alat untuk memaksimalkan potensi murid. Apabila proses coaching berjalan dengan baik, masalah pembelajaran yang dapat mengganggu proses pembelajaran dapat diatasi dan perkembangan potensi murid dapat dimaksimalkan dengan baik.
Tujuan coaching adalah menuntun coachee untuk menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi atau mencapai tujuan yang dikehendaki. Hubungan coach dengan coachee adalah kemitraan yang setara dan coachee sendiri yang mengambil keputusan. Coach membantu coachee untuk lebih memahami situasi yang dihadapi, belajar dari dirinya, dan membuat keputusan
Saat ini dikembangkan salah satu model coaching yaitu TIRTA. Model TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang menuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. Hal ini penting mengingat tujuan coaching yaitu untuk melejitkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka.
Melalui model TIRTA, guru diharapkan dapat melakukan pendampingan kepada murid melalui pendekatan coaching di komunitas sekolah dengan lebih mudah dan mengalir.
TIRTA merupakan singkatan dari Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, dan TAnggung jawab. Dari segi bahasa, TIRTA berarti air. Air mengalir dari hulu ke hilir. Jika kita ibaratkan murid kita adalah air, maka biarlah ia merdeka, mengalir lepas hingga ke hilir potensinya. Anda, sebagai guru memiliki tugas untuk menjaga air itu tetap mengalir, tanpa sumbatan.
Penulis : Warsito, S.Pd.Si, Guru Kelas VI SDIT Salsabila 3 Banguntapan.